Kamis, 03 April 2014

contoh laporan observasi



LAPORAN HASIL OBSERVASI
PERENCANAAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
SMPN 15 MANOKWARI & SMA KATOLIK “VILLANOVA”




Disusun oleh :
1.      Ade maesaroh                   (2011 58 004)
2.      Triastuti handayani           (2011 58 005)
3.      Tirza pangkali                    (2011 58 006)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur  kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan penyususan laporan wawancara ini. laporan wawancara ini disusun dengan tujuan untuk melengkapai salah satu tugas perencanaan belajar dan pembelajaran. kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Kepala Sekolah  SMA KATOLIK “VILLANOVA” dan Guru bidang Studi mata Pelajaran Fisika Ibu Lauren.
2.      Kepala Sekolah  SMPN 15 ANGGORI dan Guru bidang Studi mata pelajaran Fisika Ibu Sin.
3.      Dosen pembimbing mata kuliah Perencanaan Belajar dan Pembelajaran.
4.      Teman –teman pendidikan Fisika angkatan 2011 yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan wawancara ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
5.      Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa laporan  ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami memohon kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami serta para pembaca.
                                                                         Manokwari , 25 November 2013

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.(UU sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003)
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas (belajar tuntas). Kurikulum dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosialemosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Perencanaan dan Pembelajaran fisika adalah salah satu mata kuliah di program studi pendidikan fisika. Mata kuliah ini mempelajari tentang bagaimana melakukan perencanaan dan pembelajaran fisika dimulai dari tahap persiapan sampai pada tahap program tindak lanjut.
Untuk itu dilakukan kunjungan ke sekolah untuk memperoleh informasi mengenai perencanaan dan pembelajaran di sekolah. Kunjungan dilakukan di dua tingkatan sekolah, yaitu tingkat Sekolah Menengah Pertama dan tingkat Sekolah Menengah Atas.  


1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana persiapan dan perencanaan pembelajaran di sekolah?
2.      Hal apa saja yang perlu disiapkan seorang guru sebelum memulai pembelajaran?
3.      Sumber dan bahan ajar apa yang digunakan di sekolah tersebut?
4.      Bagaimana pengaturan ruang belajar siswa?
5.      Bagaimana penilaian hasil belajar siswa?
6.      Bagaimana evaluasi di sekolah tersebut, baik siswa maupun guru?
7.      Apakah ada program tindak lanjut? Jika ada bagaimana proses tindak lanjut tersebut?

1.3  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui bagaimana persiapan dan perencanaan pembelajaran di sekolah?
2.      Untuk mengetahui hal apa saja yang perlu disiapkan seorang guru sebelum memulai pembelajaran?
3.      Untuk mengetahui sumber dan bahan ajar apa yang digunakan di sekolah tersebut?
4.      Untuk mengetahui bagaimana pengaturan ruang belajar siswa?
5.      Untuk mengetahui bagaimana penilaian hasil belajar siswa?
6.      Untuk mengetahui bagaimana evaluasi di sekolah tersebut, baik siswa maupun guru?
7.      Untuk mengetahui bagaimana proses program tindak lanjut di sekolah tersebut?



BAB II
DASAR TEORI

Persiapan mengajar pada hakikatnya memeproyeksikan apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut Kenneth D. Moore rencana mingguan itu sangat perlu sebagai garis besar program pengajaran yang bisa disiapkan guru dan diserahkan kepada adminitrasi sekolah sehingga kalau tiba-tiba guru tersebut ada halangan, yang lain bisa mempunyai informasi apa yang harus disampaikan pada muridnya. Sedangkan rencana harian, adalah rencana pembelajaran yang disusun untuk setiap hari mengajar, dan bersentuhan langsung dengan suasana kelas.
Aderson dalam E. mulyasa Perencanaan jangka panjang disebut unit plan  yang merupakan perencanaan bersifat komprehensif, dimana dapat dilihat aktifitas guru selama satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan uraian lebih rinci melalui perencanaan jangka pendek yang disebut dengan persiapan mengajar
Sumber belajar ditetapkan sebagai informassi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media,yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Dengan demikian, sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Bahan ajar adalah segala bentuk yang bisa digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa bahan tertulis dan tidak tertulis.
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:
Ø  Petunjuk belajar(petunjuk guru/siswa)
Ø  Kompetensi yang akan dicapai
Ø  Informasi pendukung
Ø  Latihan-latihan
Ø  Petunjuk kerja, dapat berupa lembar karja (LK)
Ø  Evaluasi

Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik. Dengan demikian, bentuk bahaan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
1.      Bahan cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembr kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
2.      Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk,film.
3.      Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
4.      Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk interaktif.
Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Kedudukan siswa dalam kurikulum berbasis kompetensi merupakan produsen yang artinya siswa sendiri yang mencari tahu pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa dalam suatu kelas memiliki kemampuan yang beragam sehingga guru perlu mengatur siswa kapan bekerja secara perorangan, berpasangan, berkelompok maupun klasikal.
Menurut Andree,1982 ada beberapa macam pengelompokan siswa,diantaranya:
1.      Task Planning Groups
Bentuk pengelompokan berdasarkan rencana tugas yang akan diberikan guru.
2.      Teaching Groups
Biasa digunakan untuk group teaching,dimana guru memerintahkan suatu hal,siswa yang ada pada tahap yang sama mengerjakan tugas yang sama pada saat yang sama.
3.      Seating Groups
Pengelompokan  yang bersifat umum, dimana 4-6 siswa duduk mengelilingin satu meja.
4.      Joint Learning Groups
Pengelompokan siswa dimana satu kelompok siswa bekerja dengan kegiatan yang saling terkait.
5.      Collaborations Groups                       
Kelompok kerja yang menitik beratkan pada kerjasama tiap individu.

Dua kategori pokok masalah pengelolaan siswa,yaitu :
a.       Masalah individu
Kategori masalah individu dalam pengelolaan siswa menurut Dreikurs dan Cassel didasarkan pada asumsi bahwa tingkah laku manusia mempunyai maksud dan tujuan.Tiap individu mempunyai kebutuhan untuk merasa diterima di lingkungan sosialnya.Jika individu merasa putus asa dan kurang bisa diterima di lingkungan sosialnya,maka individu berkelakuan buruk.
b.      Masalah kelompok
Johnson dan Bany mengidentifikasi  masalah kelompok dalam pengelolaan kelas , yaitu Kurangnya kesatuan, Ketidaktaatan terhadap standar tindakan dan prosedur kerja, Reaksi negatif terhadap pribadi anggota, Pengakuan kelas terhadap kelakuan guru, Kecenderungan adanya gangguan,kemacetan pekerjaan dan kelakuan yang dibuat-buat, Ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, Semangat juang yang rendah dan adanya sikap permusuhan.

Pengelolaan siswa merupakan kegiatan atau tindakan guru dalam rangka menyediakan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan tersebut dapat berupa tindakan yang bersifat pencegahan dan tindakan yang bersifat kuratif.
a.       Usaha yang bersifat pencegahan (preventif)
Tindakan yang dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang yang mengganggu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran.
b.      Usaha yang bersifat penyembuhan (kuratif)
Berkenaan dengan kegiatan yang bersifat penyembuhan, Johar Pramana (200:61) mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Mengidentifikasi masalah
Berdasarkan masalah tersebut guru mengidentifikasi jenis penyimpangan sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat peserta didik melakukan penyimpangan tersebut.
2.      Menganalisis masalah
Guru menaganalisis penyimpangan peserta didik dan menyimpulkan latar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan itu serta menentukan alternatif penanggulangannya.
3.      Menilai alternatif –alternatif pemecahan
Guru menilai dan memilih alternatif pemecahan masalah yang tepat untuk menaggualngi masalah tersebut.
4.      Mendapatkan balikan
Guru  melaksanakan monitoring untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih.
Faktor –faktor dalam mendukung Pengelolaan Pembelajaran yang utama terdapat dalam prinsip, strategi, dan tahapan kegiatan belajar mengajar.
1.      Prinsip-prinsip pembelajaran antara lain:
Motivasi, Fokus, Bicara perlaha, repetisi (mengulang kalimat), analogi langsung ( menggunakan permisalan), memperhatikan keragaman anak, memperhatikan 3 tujuan moral, memperhatikan pertumbugan dan perkembangan anak, menumbuhkan kreatifitas anak, berbaur dengan siswa, aplikasi dan teladan.
2.      Strategi pembelajaran
a.       pendekatan
pendekatan dapat diartikan sebagai seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat dan belajar mengajar. Menurut tolkhah (2004) ada beberapa pendekatan yang perlu mendapat kajian lebih lanjut :
·         pendekatan psikologis (psychological approach)
·         pendekatan sosio-kultural (socio-cultural approach)
b.      Metode
Yang perlu diperhatikan dalam metode adalah akomodasi menyeluruh terhadap prinsip kegiatan belajar mengajar.
ü  Berpusat kepada anak didik (student oriented)
ü  Belajar dengan melakukan (learning by doing)
ü  Mengembangkan kemampuan sosial
ü  Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi
ü  Mengembangkan kreatifitas dan keterampilan anak untuk memecahkan masalah.
Berikut ini beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran :
ü  Metode ceramah
ü  Metode tanya jawab
ü  Metode tulisan
ü  Metode diskusi
ü  Metode pemecahan masalah(problem solving)
ü  Metode kisah
ü  Metode perumpamaan
ü  Metode Pemahaman dan penalaran
ü  metode praktik
ü  metode karyawisata
ü  metode pentahapan
c.       pengelolaan lingkungan kelas antara lain :
·         ruang belajar
·         pengaturan sarana belajar
·         susunan tempat duduk
·         peneranagan
·         suhu
·         pembentukan dan pengembangan kompetensi
·         bina suasana dalam pembelajaran
Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan. Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi, komponen penilaiannya dikenal dengan Penilaian Berbasis Kelas yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan  informasi tentang hasil  belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan  belajar mengajar. Proses penilaian mencakup pengumpulan sejumlah bukti-bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa.
Tujuan  penilaian kelas antara lain : Penelusuran (keeping track), yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai dengan rencana, Pengecekan (checking-up), yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami anak didik dalam proses pembelajaran, Pencarian (finding-out), yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran, Penyimpulan (summing-up), yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan kurikulum atau belum.
Adapun fungsi –fungsi penilain kelas : Fungsi motivasi adalah penilaian oleh guru dikelas harus mendorong motivasi siswa untuk belajar, Fungsi belajar tuntas adalah penilaian dikelas harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar siswa, Funsi sebagai indikator efektifitas pengajaran adalah penilaian dikelas digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil, dan  Fungsi umpan balik adalah hasil penilaian  harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan balik bagi siswa dan guru itu sendiri.
Ragam penilaian kelas di bagi menjadi tes tertulis Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal maupun jawabannya). Tujuan Penggunaan Tes antara lain Mendiagnosa siswa, Menilai kemampuan siswa, Memberikan bukti atas kemampuan yang telah dicapai, Menyeleksi kemampuan siswa baik secara individu maupun kelompok, Monitoring standar pendidikan dan penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang  diinginkan.
Manusia mempunyai sifat bawaan, misalnya Kecerdasan,Temperamen. Menurut Klausmeier (1985), ada tiga model belajar dalam rangka pembentukan sikap antara lain :
q  Mengamati dan meniru
q  Menerima penguatan
q  Menerima informasi verbal
Hasil penilaian sikap perlu dimanfaatkan dan ditindaklanjuti. Manfaatnya untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi peningkatan profesionalisme guru, perbaikan proses pembelajaran dan pembinaan sikap siswa. Hasil pengukuran dan penilain sikap dalam kelas dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut :
      1. Pembinaan sikap siswa
      2. Perbaikan proses pembelajaran
      3. Peningkatan profesionalitas guru
Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral change) pada individu yang belajar. Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti :Bahan yang dipelajari, Instrumen, Lingkungan dan kondisi si pelajar.
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seseorang murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Pada dasarnya masalah-masalah belajar dapat digolongkan atas :
·         Sangat cepat dalam belajar
·         Keterlambatan akademik
·         Lambat belajar
·         Penempatan kelas
·         Kurang motif dalam belajar
·         Sikap dan kebiasaan buruk
·         Kehadiran disekolah

Program tindak lanjut bertujuan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa.



BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Laporan Hasil Observasi SMP N 15 Manokwari
SMP N 15 Manokwari merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kabupaten Manokwari, tepatnya di kampung Anggori. Untuk lebih jelas mengenai profil SMP N 15 Manokwari  dapat dilihat pada lampiran.
Kunjungan ke SMP N 15 Manokwari  dilakukan pada Sabtu, 16 November 2013. Kunjungan tersebut dilakukan untuk wawancara guna menggali informasi mengenai perencanaan dan pembelajaran fisika di sekolah tersebut.
SMP N 15 Manokwarii hanya memiliki satu orang guru fisika. Guru fisika tersebut biasa di sapa dengan panggilan ibu Sin. Beliau sudah mengajar di SMP N 15 Manokwari selama 3 tahun. Beliau juga masih merupakan guru honor di sekolah tersebut.
Hal-hal yang perlu dilakukan atau dipersiapkan oleh ibu Sin sebelum mengajar diantaranya mempelajari atau memperdalam kembali materi-materi yang akan diberikan kepada siswa siswi di kelas. Kemudian mempersiapkan kelas dengan suasana senyaman mungkin. Meja dan kursi di atur menghadap ke depan, terkadang membentuk huruf U ataupun berkelompok.
Sebelum masuk ke bab baru atau materi yang baru, ibu sin biasa melakukan tanya jawab atau pun pre test untuk sekedar mengingat kembali materi yang telah diajarkan. Hal ini berguna sebagai pengantar atau penyambung ke materi selanjutnya.
Bahan ajar yang digunakan ada dua, yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar interaktif. Bahan ajar cetak berupa buku cetak, lks. Bahan ajar interaktif sendiri diciptakan dengan membangun suasana belajar yang interaktif antara siswa dan guru. Sumber-sumber belajar yang digunakan yaitu, buku cetak IPA TERPADU, buku cetak fisika penerbit ERLANGGA, LKS, lingkungan, guru, dan benda-benda yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Dalam proses belajar mengajar sering ditemui kendala-kendala mengajar, baik dari siswa maupun sarana dan prasarana serta alokasi waktu. Kurangnya daya serap siswa mengenai materi yang diberikan menyebabkan guru harus mengulang-ulang materi yang sama sampai siswa dirasa sudah mengerti. Hal tersebut menyebabkan materi satu semester tidak terselesaikan. karena alokasi yang ditentukan dengan materi yang diberikan tidak sesuai. Untuk mengatasi hal tersebut ibu Sin memberikan jam tambahan untuk menyelesaikan materi yang belum sempat terselesaikan. kurangnya sarana dan prasarana di sekolah ini menyebabkan kurangnya praktek bahkan tidak ada paktek untuk kelas VII, pratek dilakukan hanya pada kelas IX mengenai tekanan. Solusi untuk kurangnya sarana dan prasarana tersebut, terkadang guru menggunakan alat dan bahan sederhana untuk praktek, misalnya dalam penerapan Hukum Archimedes dengan menggunakan telur, garam dan air.
Untuk penilaian terhadap siswa dilakukan berdasarkan nilai-nilai pretest, tugas, ulangan harian, dan ujian akhir semester. Selain itu kehadiran dan keaktifan siswa dalam kelas pun menjadi salah satu faktor dalam penilaian.
Untuk evaluasi terhadap guru, dilakukan dengan cara memberikan selembaran berupa kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputar cara mengajar guru yang diberikan kepada siswa. Siswa memberikan kritik dan saran mengenai cara mengajar guru selama satu semester.
Setelah dilakukan evaluasi baik guru maupun siswa dilanjutkan dengan program tindak lanjut. Program tindak lanjut bertujuan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa. Dari hasil evaluasi siswa jika terdapat siswa yang memiliki nilai dibawah standar atau tidak mencapai standar nilai yang ditentukan maka dilakukan remedial. Waktu dan pelaksanaan remedial dilakukan setelah mengikuti tes/ujian kompetensi dasar tertentu,setelah mengikuti ulangan harian atau setelah mengikuti tes/ujian akhir. Sedangkan untuk guru, setelah mendapat penilaian dari siswa, guru lebih meningkatkan kinerja mengajar agar siswa lebih bisa memahami dan mengerti apa yang guru jelaskan.



3.2 Laporan Hasil Observasi  SMA KATOLIK “VILLANOVA”

SMA Villanova merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Katolik yang berada di Kabupaten Manokwari, tepatnya di jalan inamberi susweni. Untuk lebih jelas mengenai profil SMA VILLANOVA dapat dilihat pada lampiran.
Kunjungan ke SMA Katolik VILLANOVA dilakukan pada rabu, 6 november 2013. SMA Katolik VILLANOVA merupakan Sekolah Menengah Atas Katolik biasa di sebut dengan sekolah SMA VILLANOVA.
SMA Villanova merupakan sekolah swasta yang berada di manokwari. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yayasan katolik yang didirikan pada Juli 2010. Di sekolah Villanova ini menggunakan sistem asrama untuk putra dan putri. Akan tetapi, karena saat ini gedung asrama masih dalam proses pembangunan, sehingga siswa siswa dari luar Manokwari lebih diutamakan untuk tinggal di asrama sekolah.
 Di sekolah ini memiliki 2 orang guru fisika. Yang terdiri dari guru senior (guru lama) dan guru honor. Wawancara dilakukan dengan salah satu guru fisika  saja yaitu ibu lauren, yang merupakan guru honor di sekolah tersebut.
Sebelum melakukan suatu pembelajaran ibu lauren menyiapkan beberapa tahapan. Yang pertama beliau menyiapkan silabus. Sebelum menyiapkan silabus beliau melihat kalender pendidikan. Dari kalender pendidikan tersebut kita melihat protaposem, protaposem merupakan tolak ukur suatu pembelajaran. Setelah melakukan protaposem baru kita membuat silabusnya untuk mengetahui waktu yang digunakan dan metode apa saja yang akan dilakukan beserta media apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan RPP.
Kurikulum yang digunakan SMA ini masih menggunakan kurikulum KTSP karena tidak menjadi sekolah percobaan untuk Kurikulum 2013. Kemudian yang kedua ibu lauren mempersiapkan sebelum memberi suatu pembelajaran/ materi yang akan diajarkan biasanya beliau selalu mengulang kembali materi- materi sebelumnya untuk mengingatkan apakah siswa siswinya masih mengingat materi yang diajarkan sebelumnya. Beliau selalu membuat suasana kelas nyaman agar siswa dalam menghadapi materi yang akan diajarkan tidak terasa tegang. Untuk ruang kelas dan tempat duduk ibu lauren menggunakan bentuk U atau kelompok khusus di kelas XII karena jumlah murid yang tergolong sedikit. Sedangkan untuk kelas X dan XI menggunakan aturan seperti biasa.
Bahan ajar yang digunakan Bahan ajar yang digunakan ada dua, yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar interaktif. Ibu Lauren pernah mencoba dengan bahan ajar pandang yaitu menggunakan projector( in fokus) akan tetapi terkendala oleh alat yamg rusak. Bahan ajar cetak berupa buku cetak, lks. Dan membangun suasana belajar yang interaktif antara siswa dan guru. Sumber-sumber belajar yang digunakan yaitu, buku cetak fisika penerbit INTAN PARIWARA, buku cetak fisika penerbit ERLANGGA, LKS, lingkungan, guru, dan benda-benda yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Sma viilnova mempunyai beberapa jurusan seperti IPA, IPS dan BAHASA. Untuk pemilihan jurusan khususnya IPA, biasanya menggunakan sistem nilai yaitu melihat nilai-nilai hasil ujian akhir semester 1 dan minat para siswa siswinya (kemampuan siswa). Dari nilai tersebut akan diseleksi oleh guru-guru jurusan IPA siswa mana yang memenuhi standar nilai.
Dalam proses belajar mengajar sering ditemui kendala-kendala mengajar, baik dari siswa maupun sarana dan prasarana serta alokasi waktu. Menurut ungkapan ibu lauren, kendala yang sering terjadi yaitu dari siswa yang selalu mengeluhkan bahwa mata pelajaran yang khususnya fisika mereka mengatakan pelajaran fisika yang terkesan sulit dan membosankan karena susah dan rumus- rumus yang diberikan begitu banyak dan sulit.
Dari pernyataan tersebut ibu lauren mengubah metode dan strategi yang digunakan agar siswa dapat memahami pembelajaran dengan mudah. Seperti halnya mengubah strategi pengelompokan diskusi, jadi siswa yang mampu digabungkan dengan yang kurang mampu agar dapat saling membimbing dan terbimbing.
Untuk evaluasi terhadap guru, dilakukan dengan cara memberikan selembaran berupa kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputar cara mengajar guru. Evaluasi terhadap guru dilakukan setiap semester.
Setelah dilakukan evaluasi baik guru maupun siswa dilanjutkan dengan program tindak lanjut. Dari hasil evaluasi siswa jika terdapat siswa yang memiliki nilai dibawah standar atau tidak mencapai standar nilai yang ditentukan maka dilakukan remedial. Dan siswa yang mempunyai nilai diatas standar akan diberi pengayaan.
Sedangkan untuk guru, guru lebih meningkatkan kinerja mengajar agar siswa lebih bisa memahami dan mengerti apa yang guru jelaskan



BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Setelah melakukan wawancara di SMP N 15 Manokwari hasil yang diperoleh adalah di sekolah tersebut hanya memiliki satu orang guru fisika. Untuk persiapan dan perencanaan pembelajaran di sekolah tersebut sudah cukup baik. Dimulai dari persiapan, sumber dan bahan ajar, pengaturan kelas, penilaian, evaluasi sampai program tindak lanjut. Akan tetapi, sarana dan prasarana di sekolah tersebut masih sangat jauh dari kata sempurna. Ruang kelas yang masih sederhana dan laboratorium yang masih kurang lengkap. Selain itu ada satu hal penting yang mempengaruhi proses pembelajaran siswa, yaitu guru fisika bukanlah lulusan dari sarjana fisika melainkan sarjana kehutanan.
Untuk SMA KATOLIK VILLANOVA, hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda mengenai persiapan dan perencanaan pembelajaran. Dimulai dari persiapan, sumber dan bahan ajar, pengaturan kelas, penilaian, evaluasi, dan program tindak lanjut. Akan tetapi mengenai sarana dan prasarana sekolah tersebut, sekolah tersebut sudah cukup baik. Mengenai fasiltas olah raga, fasilitas laboratorium, dan ruang kelas. Di sekolah ini juga masih dalam proses pembangunan asrama untuk siswa dan siswi.




4.2  Saran
Dalam penyusunan laporan ini, masih terdapat banyak kekurangan. Antara lain :
1.      Kepada para pembaca kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.
2.      Dalam melakukan observasi perencanaan dan pembelajaran harus menyiapkan konsep terlebih dahulu, sehingga proses observasi bisa berjalan secara efektif dan efisien untuk kedepannya.
3.      Untuk dosen mata kuliah perencanaan dan pembelajaran, agar lebih memperhatikan mahasiswa dalam proses observasi ataupun penyusunan laporan.





DAFTAR PUSTAKA





 


 




 






 


 
 





 
 
 

                                                                                                                       















 



 





 




 




 

 
 
 


 











 

 

 







 
 
 
 










 

 




 




Tidak ada komentar: